Monday, October 9, 2017

PTK Peningkatan keterampilan Teknik dan Hasil Belajar Senam Lantai Gerakan Guling Depan Menggunakan Media Bola Pada Siswa Kelas VII-A SMP Negeri 2 Tarub Kabupaten Tegal

Assalamualaikum Warohmatullah Wabarrakatuh
Salam Olahraga

Puji syukur penuis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis (admin Blog Guru Penjasorkes dapat menyelesaikan penulisan hasil penelitian dengan judul " Peningkatan Keterampilan Teknik dan Hasil belajar Senam Lantai Gerakan Guling Depan Menggunakan Media Bola Pada Siswa Kelas VII-A SMP Negeri 2 Tarub Kabupaten Tegal".

Sebagai ungkapan rasa syukur tesebut penulis akan berbagi hasil penelitian dengan sobat blogger. Hasil penelitian PTK ini akan penulis bagi secara utuh dari Bab I sampai Bab V, namun karena keterbatasan waktu pada kesempatan kali ini Bab 1 yaitu pendahuluan. untuk Bab II, Bab III, Bab IV, dan Bab V akan penulis share pada postingan selanjutnya. Langsung saja simak berikut ini:

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

       Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup, Pendidikan Jasmnai Olahraga dan Kesehatan yang diajarkan di sekolah memiliki peranan yang sangat penting yaitu memberikan kesempatan belajar kepada siswa untuk terlibat langsug dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan yang terpilih yang dilakukan secara sistematis. Pendidikan mempunyai sasaran paedagogis, oleh karena itu kurang lengkap tanpa adanya pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan, karena gerak sebagai aktivitas jasmani adalah dasar bagi manusia untuk mengenal dunia dan dirinya sendiri yang secara alami berkembang searah perkembangan zaman.

            Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan materi pelajaran yang sangat penting diajarkan di sekolah pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan sebagai media untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran, penghayata nilai-nilai (sikap mental, emosional, sportifitas, dan sosial) serta pembiasan pola hidup sehat yang b pertumbuhan dan perkembangan kualitaangermuara untuk merangss fisik dan psikis yang seimbang.

           Banyak persoalan dalam belajar pendidikan jasmani yang sering kita jumpai seperti siswa sulit menghadapi materi yang disampaikan guru, siswa tidak menyenangi materi tertentu, pelajaran yang disampaikan menjenuhkan, sukar dipahami, dan kurang menarik. Kesulitan belajar pada Pendidikan jasmani Olahraga dan Kesehatan umumnya pada terletak pada karakteristik geraka yang dipelajari. Makin komplek suatu gerakan, makin sukar untuk dipelajari dan makin banyak siswa tidak menguasainya.  Makin sukar gerakan atau keterampilan gerak yang dipelajari, diperlukan model belajar yang effektif. Metode pembelajaran atau model pembelajaran yang baik apabila dapat diterapkan dalam situasi belajar mengajar yang menyenangkan, dapat dipahami, dan mudah dilaksanakan oleh siswa untuk tujuan yang telah ditetapkan. Peneratpan model pembelajaran yang effektif dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: tujuan yang akan dicapai, kemampuan guru dalam menggunakan metode tersebut, kemampuan siswa, besarnya kelompok yang akan diajar, waktu dan fasitias yang tersedia.

            Dalam proses pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, masih banyak guru Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan yang menggunakan model pembelajaran yang sudah tua yaitu metode bagian atau “part method”. Dalam mengajarkan keterampilan gerak model ini disebut  metode tradisional. Sedangkan model-model baru yang didasari oleh teori baru dan penelitian empiris masih kurang dipergunakan. Hal ini akan sangat berpengaruh terhadap hasil pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan di sekolah. 

        Seorang guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan tidak hanya dapat melakukan pengajaran yang bersifat konvensional di kelas yang berupa kajian teori semata tetapi dituntut dapat mengajarkan berbagai ketrampilan gerak dasar, teknik dan strategi permainan olahraga yang melibatkan unsur fisik, mental, intelektual, emosional dan sosial. Untuk mencapai tujuan tersebut seorang guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan perlu menerapkan metode pembelajaran yang tepat dan dipahami oleh  siswa dalam suasana belajar yang menyenangkan. 
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan meliputi : Pemainan dan olahraga, Atletik, bela diri, kebugaran jasmani, uji diri/senam, senam irama, renang, pendidikan luar kelas, dan budaya hidup sehat. Semua materi itu diaplikasikan ke dalam Standar Kompetensi maupun Kompetensi Dasar yang harus dicapai oleh semua siswa.
Senam lantai merupakan salah satu Standar Kompetensi mapel Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan  terdiri dari beberapa kompetensi dasar seperti : guling depan (forward roll), guling belakang (back roll), lenting tengkuk (neck kip), meroda, sikap lilin, dan sebagainya. Untuk dapat melakukan geraka-gerakan dalam senam lantai diperlukan kekuatan, kelenturan, kecepatan, ketepatan, dan yang tidak kalah penting adalah keberanian untuk melakukannya. Gerakan dalam senam lantai cenderung sulit dilakukan dan menimbulkan ketidaknyamanan atau rasa sakit, hal ini menjadikan senam lantai kurang diminati oleh siswa. Olahraga senam lantai, khususnya guling depan  memerlukan keberanian dan teknik yang benar agar siswa dapat melakukannya dengan baik dan benar  tanpa mengalami cidera.
Ketercapaian keterampilan teknik dan hasil belajar senam lantai gerakan guling depan kelas VII-A di SMP Negeri 2 Tarub Tahun Pelajaran 2015-2016   masih rendah, hasil pengamatan dan tes praktek, sebelum penelitian tindakan kelas didapatkan data sebagai berikut: Jumlah siswa 32 anak, yang melakukan sikap awal guling depan dengan baik dan benar 16 anak (50%), yang dapat melakukan gerakan mengguling dengan baik dan benar 14 anak (43%), sedangkan siswa yang dapat melakukan sikap akhir gerakan guling depan dengan baik dan benar 12 anak (33%), siswa yang tuntas belajar 14 anak (43%), siswa yang tidak tuntas belajar 18 anak (56,25 %), daya serap klasikal tercapai 43%. Ketentuan seorang siswa disebut tuntas belajar (tercapai KKM) bila telah mencapai skor 75, sedangkan suatu kelas disebut tuntas belajar bila di kelas sekurang-kurangnya terdapat 85% siswa yang telah tuntas belajar (tercapai KKM).
Berdasarkan pada pengamatan dan analisis peneliti, yang juga sebagai guru pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan saat mengajar,  materi senam lantai gerakan guling depan,  diketahui bahwa kesulitan yang dialami siswa dalam melakukan gerakan senam lantai gerakan guling depan, dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian yaitu: sikap awal (posisi kaki, meletakan kedua tangan pada matras, penempatan bagian belakang kepala/tengkuk), gerakan mengguling ( sikap dan bentuk tubuh saat berguling), sikap akhir (posisi kaki, bentuk tubuh, sikap tangan, dan pandangan mata), ditambah  faktor non teknis yaitu kekhawatiran dan rasa takut untuk melakukan gerakan guling depan.
Pembelajaran senam lantai selama ini menggunakan metode ceramah dan penugasan, penggunaan media dan alat bantu pembelajaran belum digunakan secara optimal, siswa dihadapkan pada situasi belajar mengajar yang sama dan berulang-ulang sehingga proses belajar mengajar menjadi monoton, ini dapat menimbulkan rasa bosan bagi siswa dan guru itu sendiri.
Untuk mengatasi hal tersebut di atas, peneliti memandang perlu menerapkan metode pembelajaran yang lebih bervariasi, kreatif, dan inovatif. Pemilihan metode pembelajaran yang tepat jika metode tersebut sesuai dengan karakteristik siswa, memenuhi kebutuhan siswa, dan sesuai kemampuan guru. serta memotivasi siswa berani melakukannya dan dengan teknik yang benar.
Bola merupakan alat pembelajaran yang sangat digemari oleh siswa, penggunakan bola sebagai media bantu dalam pembelajaran senam lantai gerakan guling depan diharapkan akan menimbulkan suasana yang menyenangkan dan mengurangi rasa takut untuk melakukan gerakan senam lantai gerakan guling depan. Penggunaan bola  dalam pembelajaran ketrampilan teknik senam lantai gerakan guling depan yaitu dengan meletakan bola di antara dua kaki, dan sebagai batas penempatan kepala bagian depan (dahi). Penempatan bola di antara dua kaki dengan tujuan memperlebar jarak kaki,  dan sebagai control pada saat melakukan berguling agar kedua kaki tetap dalam posisi sejajar, media bola sebagai  alat bantu tersebut juga dapat digunakan sebagai batas penempatan kepala bagian depan sehingga kepala tidak terlalu jauh dari kaki dengan demikian akan mempermudah pelaksanaan gerakan guling depan.
Tertarik dengan permasalahan di atas akan dikaji lewat Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “Peningkatan Keterampilan Teknik Dan Hasil Belajar Senam Lantai Gerakan Guling Depan Menggunakan Media Bola Pada Siswa Kelas VII-A SMP Negeri 2 Tarub Kabupaten Tegal”

A.    Identifikasi Masalah
Proses pembelajaran senam lantai pada siswa kelas VII-A SMP Negeri 2 Tarub  mengalami berbagai permasalahan yang dapat di identifikasikan sebagai berikut:
1   .      Kurangnya motivasi siswa dalam melakukan senam lantai karena gerakan dalam  senam lantai sulit dilakukan dan dapat menimbulkan rasa sakit.
2   .      Siswa tidak memahami tujuan pembelajaran senam lantai gerakan guling depan.
3   .      Siswa tidak memahami manfaat mempelajari senam lantai gerakan guling depan.
4  .      Kedisiplinan siswa yang masih kurang dalam melakukan teknik dan gerakan guling depan sesuai yang diinstruksikan oleh guru.
5  .      Penerapan metode belajar dan media bantu pembelajaran yang tidak tepat dapat menimbulkan suasana belajar yang tidak menyenangkan.
6  .      Rendahnya kemampuan siswa dalam melakukan keterampilan teknik senam lantai gerakan guling depan.
7   .      Rendahnya hasil belajar  senam lantai gerakan guling depan pada siswa kelas VII.

B.     Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan agar penelitian menjadi lebih terfokus serta  efektif, maka pada penelitian ini akan dibatasi masalah-masalah yang terjadi pada pembelajaran senam lantai gerakan guling depan pada siswa kelas VII-A SMP Negeri 2 Tarub sebagai berikut:
1    .      Rendahnya kemampuan siswa dalam melakukan keterampilan teknik senam lantai gerakan guling depan.
2    .      Rendahnya hasil belajar senam lantai gerakan guling depan.
3   .      Penerapan metode belajar menggunakan media bola  dalam pembelajaran keterampilan teknik dan hasil belajar senam lantai gerakan guling depan.

C.     Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikaasi masalah dan pembatasa masalah di atas maka dapat dirumuskan masalah yang dapat diteliti yaitu:
1   .   Apakah penggunaan media bola  dapat meningkatkan keterampilan teknik senam lantai gerakan   guling depan pada siswa kelas VII-A semester genap SMP Negeri 2 Tarub?
2  .      Apakah penggunaan media bola  dapat meningkatkan hasil belajar senam lantai gerakan guling      depan pada siswa  kelas VII-A semester genap SMP Negeri 2 Tarub?

D.    Tujuan Penelitian.
a.  Untuk mengetahui peningkatan keterampilan teknik senam lantai gerakan guling depan  menggunakan media bola pada siswa kelas VII-A semester genap  SMP Negeri 2 Tarub Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2015-2016.
b.      Meningkatkan hasil belajar senanm lantai gerakan guling depan mengguakan media bola pada siswa kelas VII-A semester genap SMP Negeri 2 Tarub Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2015-2016.

E.     Manfaat Penelitian
     Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi semua pihak yang terkait yaitu:
1.      Bagi siswa, dengan model dan penggunaan alat bantu pembelajaran lebih bervariasi, dan mereka dapat termotivasi untuk belajar dengan mudah, aman, dan dalam suasana yang menyenangkan.
2.      Bagi guru Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan, untuk meningkatkan kualitas mengajar dengan menerapkan metode mengajar yang bervariasi dan inovatif agar pembelajaran lebih bermakna dan berhasil secara optimal.
3.      Bagi sekolah, semoga hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai perbendaharaan metode dan model pembelajaran.

     Demikian  PTK peningkatan Keterampilan Teknik Daan Hasil Belajar Senam Lantai Guling Depan Menggunakan Media Bola yang dapat admin share semoga bermanfaat. Jika ada kritik, saran dan pertanyaan silahkan tinggalkan jejak pada kolom komentar yang tersedia. 
     Terima Kasih 
     Wassalamualaikum Wr. Wb

Friday, August 11, 2017

Pemetaan Materi PJOK SMP 2017

Salam Olahraga,
Selamat berjumpa lagi di Blog Guru Penjasorkes

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) adalah mata pelajaran yang membekali peserta didik dengan kemampuan untuk memiliki kebugaran dan keterampilan jasmani yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Memiliki tujuan supaya peserta didik dapat memperoleh perubahan perilaku gerak, perilaku berolahraga dan perilaku sehat, dan memiliki sikap sesuai dengan norma-norma yang ada dalam masyarakat.

Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) dirancang berbasis aktivitas terkait dengan sejumlah jenis gerak jasmani / Olahraga dan usaha-usaha untuk menjaga kesehatan yang sesuai untuk peserta didik, sehingga peserta didik terbiasa elakukan gerak jasmani dan olahraga dengan senang hati karena merasa perlumelakukannya dan sadar akan pendintnya menjaga kesehatan jasmani baik melalui gerak jasmani dan olahraga maupun dengan memperhatikan faktor-faktor kesehatan yang memperngaruhinya.
Untuk mencapai tujuan tersebut perlu dirancang pembelajaran yang sesuai tujuan Pendidikan Jasmani dan Olahraga dan tujuan Pendidikan Nasional.

Pada kesempatan ini admin Blog Guru Penjasorkes akan berbagi Pemetaan Materi PJOK SMP 2017. Sebagai Guru Penjasorkes kita dituntut untuk menyiapkan perangkat pembelajaran yang berupa silabus, Program Tahunan (Prota), Program Semester (Promes) , Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), dan Distribusi alokasi Waktu, yang kesemuanya itu dirancang dengan memperhatikan Kalender Akademik pada tahun pelajaran yang akan dilakukan.

Pemetaan Materi Semester dijadikan pedoman guru dalam merancang perangkat pembelajaran tersebut sehingga materi atau bahan ajar yang akan disampaikan dalam satu semester dapat diketahui sebelumnya dan dapat dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan.

Pemetaan Materi PJOK SMP 2017 dapat didownload pada link di bawah ini:


Semoga bermanfaat, Terima Kasih
Sumber : MGMP PJOK SMP Kabupaten Tegal Tahun 2017



Wednesday, May 10, 2017

Soal-soal UKK Penjasorkes SMP

Assalamualaikum Wr. wb
Salam Sejahtera,
Salam Olahraga

Selamat bertemu lagi sobat blogger, setelah beberapa bulan admin blog Guru Penjasorkes tidak aktif karena banyak kesibukan sebagai penguji praktek Penjasorkes, pengolahan nilai dan pengawasan Ujian Sekolah maupun Ujian Nasional kini kembali akan berbagi dengan semua sobat blogger.

Ulangan Kenaikan Kelas (UKK) semakin dekat semua insan pendidikan mulai sibuk dengan persiapan yang harus dilakukan untuk kelancaran kegiatan tersebut, demikian pula dengan para siswa mulai mempersiapkan diri dengan menambah jam belajar untuk keberhasilan dalam mengikuti Ulangan Kenaikan Kelas tersebut.
Banyak cara dan upaya yang dilakukan para siswa dalam menghadapi Ulangan Kenaikan Kelas diantaranya menambah jam belajar, meringkas materi pembelajaran dan salah satu upaya yang sering dilakukan dengan mempelajari Soal-soal sesuai dengan materi pelajaran.

Sebagai blog yang konsen dibidang Pendidikan terutama bidang studi Penjasorkes ingin memberi sedikit sumbangan dalam pembelajaran Penjasorkes dengan share Soal-soal UKK Penjasorkes SMP. Meskipun Soal-soal UKK Penjasorkes SMP ini bukan soal yang akan diujikan pada kegiatan UKK tahun 2017 ini tetapi dapat dijadikan bahan belajar untuk menghadapi kegiatan UKK karena admin yakin bahwa secara substansial materi Penjasorkes dari tahun ketahun tidak mengalami perubahan yang berarti.

Baiklah untuk menyingkat waktu Soal-soal UKK Penjasorkes SMP dapat kalian download pada link di bawah ini. Semoga dapat dijadikan salah satu sarana dalam meningkatkan hasil belajar Penjasorkes. Admin menyadari materi ini msih jauh dari sempurna untuk itu kritik dan saran selalu admin nantikan dari sobat blogger Penjasorkes.
Terima kasih

link download Soal-soal UKK Penjasorkes SMP

Wednesday, February 22, 2017

Teknik Dasar Lompat Jauh

Teknik Dasar Lompat Jauh

Assalamualaikum Wr. Wb.  Salam Sejahtera...
Jumpa lagi sobat Blog Guru Penjasorkes, setelah beberapa minggu tidak posting kali ini Admin Blog Guru Penjaorkes akan berbagi materi Teknik Dasar Lompat Jauh.
Lompat jauh merupakan salah satu nomor atletik yang dipelajari di sekolah baik sekolah tingkat dasar (SD dan SMP/MTs) maupun di sekolah tingkat menengah (SMA/SMK). Ada beberapa hal yang harus diketahui dan dipahami dalam Teknik Dasar Lompat Jauh diantaranya :
  1. Teknik Awalan
  2. Teknik tumpuan dan teknik tolakan
  3. Teknik melayang di Udara
  4. Teknik mendarat/pendaratan 
Sebelum mempelajari semua teknik di atas, akan dibahas tentang sarana dan prasarana yang digunakan untuk lompat jauh. Alat dan perlengkapan untuk lompat jauh meliputi: meteran, bendera kecil, dan lapangan lompat jauh.  Di bawah ini adalah gambar lapangan lompat jauh lengkap dengan ukurannya.
Keterangan gambar:
- Panjang lintasa awalan 30 - 45 meter
- Lebar lintasan awalan 1,22 meter
- Balok tumpuan/tolakan terbuat dari papan dengan panjang 1,22 meter , lebar 20 meter, dan tinggi 5 cm
- Bak Pasir (tempat pendaratan) dengan ukuran panjang 8 - 10 meter, lebar 2,75 meter.

Teknik Dasar Lompat Jauh
  1. Teknik Awalan. Awalan dilakukan dengan lari dari ujung lintasan awalan sampai balok tumpuan. Teknik lari awalan lompat jauh mulai lari pelan berangsur-angsur cepat, dan mencapai kecepatan maksimal sampai balok tumpuan.
  2. Teknik Tumpuan. Tumpuan yaitu dengan meletakan kaki (terkuat) pada balok tumpuan dantelapak kaiki  tidak boleh melebihi balok yang berukuran 20 cm. Setelah kaki tumpu sampai pada balok tumpuan selanjutnya melakukan tolakan ke atas sekuat-kuatnya.
  3. Teknik Melayang di udara. Dalam lompat jauh saat melayang diudara  ada tiga macam gaya yaitu: gaya jongkok, gaya menggantung, dan gaya berjalan di udara. Hal yang perlu dipahami bahwa jauhnya atau hasil lompatan adalah hasil dari kecepatan lari awalan dan kekuatan tolakan. Untuk mencapai hasil yang maksimal maka awalan lari harus dilakukan secepat-cepatnya dan menolakan kaki tolak sekuat-kuatnya.
  4. Teknik Mendarat/pendaratan. Setelah melayang di udara hal yang penting dipahami selanjutnya adalah pendaratan/mendarat. Teknik mendarat menjadi penting karena menyangkut keselamatan atlet, sebab jika salah melakukan pendaratan bisa terjadi cidera maupun patah tulang. Teknik mendarat yang benar pada lompat jauh adalah mendarat pada bak pasir dengan menggunakan kedua kaki secara bersamaan. bagian kaki yang digunakan untuk mendarat yaitu kaki bagian depan dengan posisi lutut sedikit ngeper.
Demikian sekilas tentang Teknik Dasar Lompat Jauh yang dapat Admin Share semoga membantu sobat blogger dalam belajar Atletik khususnya nomor lompat. Jika ada kekurangan dalam materi ini mohon maaf, Admin Blog Guru Penjasorkes selalu menerima kritik dan saran yang membangun untuk kemajuan dunia penjsorkes melalui media blog.
Terima Kasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb.